Bandung, 2025 – Di sebuah madrasah kecil di sudut Kota Bandung, seorang pria sederhana terus menyalakan cahaya ilmu bagi generasi muda. Namanya Ustadz Asep Dadan, seorang guru ngaji yang telah mengabdikan dirinya selama dua puluh tahun untuk mengajarkan Al-Qur’an.

Tak banyak yang tahu perjuangannya. Setiap hari, dari subuh hingga petang, ia duduk di depan anak-anak didiknya, membimbing mereka mengeja huruf demi huruf, membenarkan tajwid, dan menanamkan kecintaan pada firman Allah.

“Saya selalu percaya, mengajar Al-Qur’an bukan sekadar menyampaikan bacaan, tetapi juga menanamkan akhlak,” ujarnya dengan senyum teduh.

Perjalanan yang Tak Selalu Mudah

Dua dekade bukanlah waktu yang singkat. Dalam perjalanannya, Ustadz Asep harus menghadapi banyak tantangan—dari keterbatasan fasilitas madrasah hingga perubahan zaman yang membuat generasi muda semakin jauh dari nilai-nilai agama. Namun, semangatnya tak pernah padam.

Di era digital, ketika gawai dan media sosial lebih menarik perhatian anak-anak, ia tetap berusaha menghadirkan metode pembelajaran yang membuat Al-Qur’an terasa dekat dan hidup dalam keseharian mereka. “Anak-anak sekarang cepat bosan. Saya harus mencari cara agar mereka merasa belajar ngaji itu menyenangkan,” kata beliau.

Menjadi Sosok yang Dirindukan

Tak sedikit muridnya yang kini telah tumbuh dewasa, menjadi penghafal Al-Qur’an, ustadz, atau bahkan orang tua yang meneruskan tradisi mengaji kepada anak-anak mereka. “Saya bangga melihat mereka berhasil. Itu adalah kebahagiaan terbesar bagi saya,” katanya dengan mata berbinar.

Meski telah mengabdikan diri selama dua puluh tahun, Ustadz Asep tak pernah merasa lelah. Baginya, tugasnya belum selesai. “Selama saya masih diberi umur dan kesehatan, saya akan terus mengajar. Karena inilah jalan yang saya pilih,” tuturnya.

Di balik kesederhanaannya, Ustadz Asep adalah sosok yang tak tergantikan. Ia bukan hanya guru, tetapi juga pembimbing, sahabat, dan figur ayah bagi banyak anak. Dalam keheningan sebuah madrasah kecil di Kota Bandung, suaranya yang melantunkan ayat-ayat suci terus menggema, menghidupkan kembali semangat mencintai Al-Qur’an di hati generasi penerus.

RN-PR