Cikalong, Jawa Barat – Di tengah perkampungan tenang di pelosok Cikalong, Kabupaten Cianjur, terdapat seorang santri kecil yang semangatnya tak kalah dari anak-anak kota. Namanya Dafina, usia 6 tahun, salah satu santri di Pesantren Miftah Awalul Huda Jawa Barat.

Meski Harus Jalan Kaki Lewati Perkebunan, Dafina Tetap Semangat Belajar Al-Qur’an
Setiap pagi, Dafina memulai harinya dengan langkah kecil namun penuh makna. Ia berjalan kaki sejauh hampir dua kilometer dari rumahnya menuju pesantren, melewati perkebunan dan jalan tanah yang kadang licin saat hujan turun. Tanpa mengeluh, ia tetap datang tepat waktu untuk mengikuti pelajaran diniyah dan membaca Al-Qur’an bersama teman-temannya.
“Dafina tuh kalau udah waktunya ngaji, semangat banget. Enggak pernah bilang capek,” ujar salah satu pengajar di pesantren, sambil tersenyum bangga.
Di tengah keterbatasan, Dafina menunjukkan kecintaan luar biasa terhadap Al-Qur’an. Ia sudah mulai hafal beberapa surat pendek dan mampu membaca dengan tartil meski baru beberapa bulan belajar. Salah satu hal yang paling membuatnya bahagia adalah saat menerima mushaf Al-Qur’an wakaf dari para donatur melalui program #TebarAlQuran dari Quba Foundation.
“Ini Qur’an baru, aku mau rajin baca sampai bisa hafal semua,” ucapnya polos sambil memeluk erat mushaf barunya.
Kisah Dafina menjadi pengingat bahwa semangat belajar dan mencintai Al-Qur’an tidak mengenal batas geografis atau fasilitas. Dengan dukungan masyarakat, khususnya dari program wakaf Al-Qur’an, anak-anak seperti Dafina bisa terus belajar dan menjadi generasi Qur’ani di masa depan.
“Meski jauh dan harus berjalan kaki, semangat Dafina menunjukkan bahwa cinta pada Al-Qur’an tak kenal lelah.”