



Desa Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat – Di tengah gunungan sampah yang menjulang dan aroma menyengat yang telah menjadi bagian dari keseharian, terdapat secercah harapan yang bersinar terang. Para pemulung dan pekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti menjalani hari-hari mereka dengan penuh perjuangan, mengais rezeki dari sisa-sisa yang tak lagi dianggap berharga oleh masyarakat.
Namun, pada suatu hari yang tak biasa, suasana di TPA Sarimukti berubah. Sebuah tim relawan datang membawa bingkisan istimewa: mushaf Al-Qur’an. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas memilah sampah, para pekerja dan pemulung berhenti sejenak, mata mereka berbinar saat menerima kitab suci tersebut. Senyum bahagia terpancar dari wajah-wajah lelah mereka, seolah melupakan sejenak kerasnya kehidupan yang mereka jalani.
“Kami tak menyangka akan menerima Al-Qur’an di tempat seperti ini. Ini adalah hadiah terindah yang pernah kami terima,” ujar salah satu pemulung dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca menahan haru.
Aksi sedekah ini bukan sekadar pemberian materi, tetapi juga simbol kepedulian dan pengakuan terhadap mereka yang sering terlupakan di pinggiran masyarakat. Di tengah tumpukan sampah yang tak berujung, cahaya kebaikan menyelinap masuk, membawa harapan dan semangat baru bagi mereka yang setiap harinya bergelut dengan limbah.
TPA Sarimukti, yang terletak di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, merupakan tempat pembuangan akhir yang menampung sampah dari berbagai wilayah, termasuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
Di balik gunungan sampah tersebut, terdapat komunitas pekerja keras yang mencari nafkah dengan penuh dedikasi. Kehadiran Al-Qur’an di tengah mereka menjadi pengingat bahwa di setiap sudut kehidupan, seberat apapun tantangannya, selalu ada ruang untuk cahaya dan kebaikan.